Asy-Syauqi

Lilypie Kids Birthday tickers

Sunday, June 9, 2013

Lekas sehat nak, Aamiin


Alloh lah sang maha pembuat rencana, tugas kita adalah ikhtiar, Tawakal dan bersabar.
Kamis 6 Juni 2013 kemarin kami baru mengikuti acara lebah kecil (daycare tsaqib) anak-anak sedikit canggung maklum karena jarang juga dateng ke daycare nya kalau kepet banget baru berangkat, kalo dipikir-pikir rugi sey bayar bulanannya, tapi mau bagaimana lagi, kadang-kadang kalau kepept khan repot. Tapi luar biasa senang, berenang, main-main sesama anak-anak ga sekolah (anak-anak di daycare khan ga sekolah juga) pulangnya mampir ke restaurant yang sudah lama kita pengen mampir, jarang jalan ke kuningan yang ga diburu-buru.

Jumat seharian bikin passport yang aduhai banget, nanti deh kalau sempet dan inget kita bahs sendiri deh, Insya Alloh.

Sabtu 8 Juni 2013, tumben anak-anak bangun agak siang, ikut kepasar dan makan nasi jamblang di pelabuhan, sekalian nambalin sepeda, siangnya saya dan abinya anak-anak belanja keperluan rumah, karena anak-anak minta main Wii, masih begitu riang gembira...

Sorenya mas syauqi minta exercise, setelah berlatih electone, entah kenapa tsaqib minta naik sepeda umi yang kebetulan ada di teras setelah dipompa dan di servis, umi dan tsaqib naik sepeda, abi dan mas Syauqi naik motor baru juga paling sepuluh meter tiba tiba sepeda berhenti, Masya Alloh kaki tsaqib masuk ke roda, agak susah digambarkan posisinya, Astaghfirullah rasanya remuk redam hati ini, merasa bersalah luar biasa, langsung kami larikan ke UGD yang alhamdulillah ada di area komplek rumah kami.

Dibersihkan, diberi salep lalu dibungkus dengan kasa berperekat seperti di gips bentuknya, lalu di rontgen, karena posisinya sempat tertekuk, Alhamdulillah baik. meskipun lukanya lumayan dalam.



LaaHawla Wala Quwwata illa Billah | لا حول ولا قوّۃ الا باللہ

baru beberapa hari ini berusaha menanamkan kalimat ini ke mas syauqi dan itulah yang terus terucap di ruang UGD, semakin menyadari betapa kecilnya kita, gelak tawa semenit yang lalu, sedu sedan menit berikutnya, Masya Alloh, hanya kepada Alloh kita berlindung.

Semalaman bergantian dengan abi menjaga tsaqib, ketika minggu pagi tsaqib terlihat riang dan minta naik kereta, kamipun ke GOR bermain-main begitu riang Alhamdulillah..... sejuk rasanya hati ini.

Ternyata Alloh SWT berkehendak lain, setelah sore umi beranikan diri untuk buka balutan dari UGD, bersihkan lalu diobati dan terpaksa ditutup lagi karena tsaqib rewel melihat lukanya.



Malam beberapa saat setelah tertidur adik tsaqib muntah-muntah hebat, Astaghfirulloh, sampai terpaksa kasur dikeluarkan karena (maaf) muntahan tsaqib tercium bau asam yang kuat, jelas langsung curiga Gastroenteritis total 6 kali muntah, sampai 4 kali pindah kamar, karena harus diganti sprei dan keluarkan kasur, setelah itu mulai diare, Masya Alloh kuat yah sayang.....

berteman Ipad, smartphone, untuk terus browsing menguatkan hati bahwa tsaqib Alhamdulillah tidak menunjukkan tanda-tanda kegawat daruratan, terus mantengin tanda-tanda dehidrasi (Ya, bahkan muntah-muntah dan diare tidak serta merta menyebabkan anak dehidrasi, jadi iklan yang bilang kalo nangis harus segera minum cairan elektrolit itu gimana yah, maaf salah fokus)

Demam mulai manteng di 39 der, malam kedua begadang panik mulai menyerang, kembali terucap
LaaHawla Wala Quwwata illa Billah | لا حول ولا قوّۃ الا باللہ

Bismillah, Ikhtiar sudah, Doa Insya Alloh selalu dari mulut dan hati umi dan abi nak, kuatkan dirimu sayang.... betapa sungguh rasanya tak tertahankan melihatmu yang biasa begitu aktif menjadi lesu dan kesakitan... Lekas sehat anakku, doa dan cinta kami selalu bersamamu, Lindungilah dia ya Alloh, Sehatkanlah, angkatlah penyakitnya, Aamiin



Friday, June 7, 2013

Menuju yang lebih baik, Insya Alloh (part 2)

Karena ada yang terbangun bobonya maka keputus deh nulisnya

Berhubung Mas syauqi sudah genap 6 tahun Januari yang lalu, maka sesuai Sunnah Rasululloh SAW, maka kami pun memisahkan kamarnya, Setelah melalui beberapa persiapan (halaaahh bahasanya intinya sey ngeluarin barang-barang yang penuh sesak dan menjadikan satu kamar tamu yang tersisa dan garasi jadi gunang!)Akhirnya Awal April kemarin siap, dan mulai minggu kedua april Mas syauqi dan tsaqib resmi bobo di kamarnya sendiri, yah karena bakal repot kalo ga sekalian berdua, jadi sepaket ajah pindahan kamarnya, Alhamdulillah berjalan lumayan muluus, meskipun (hehehee, teteup ada catetannya) masih harus ditemeni menjelang tidur, sekedar mendongeng, atau tilawah bersama, dan minta dipijetin pastinya.

Alhamdulillah Sudah 2 bulan ini anak-anak bobo dikamar sendiri, relatif tanpa masalah, Alhamdulillah Ya Rabb untuk segala kemudahannya.

Sekarang sudah bisa lebih belajar Adab yang baik, seperti mengetuk kamar sebelum masuk kamar umi-abi (dulu khan kamar dia juga jadi susah dong ngajarinnya) belajar untuk menjaga kerapihan dan kebersihan kamarnya sendiri, bertanggung jawab untuk mematikan semua alat2 elektronik yang ada di kamar, (lampu, electone, AC, dll)

Rasanya?? buat saya sey sediiiihhh luar biasa, gimana gitu yah liat si "bayi" tumbuh besar.... tapi inilah satu per satu proses yang harus kami jalani, mengantarkan anak-anak menuju kemandiriannya. Terus belajar yah anak-anakku, We luv U so much

Menuju yang lebih baik, Insya alloh

Genap dua (2) hari sudah tsaqib tidak lagi menggunakan Dot dan Pospak sebelum tidur, terlambat yah (kalo untuk masalah ini ga bisa bilang better late than early) Semalem agak kurang tenang tidurnya sedikit, sabar yah sayang, Insya Alloh untuk kebaikanmu, siang ini mimi susu pakai sedotan dari kotaknya, terus bobo, Alhamdulillah tenang.... Alhamdulillah Ya Rabb telah engku mudahkan.

Well, sebenernya tsaqib sudah lamaa berenti paki pospak, dulu malah hanya pakai clodi (cloth Diaper), blame on me, ketika mudik karena cuaca dan banyak hal gak memungkinkan untuk pakai clodi terpaksa pakai pospak, alhasil tsaqib yang semula sudah siap toilet training malah jadi kemunduran, maafkan umi yah nak, Insya Alloh kita sama-sama berusaha yah nak, paling tidak mengurangi jumlah sampah pospak, yah meskipun hanya pakai pospak di malam hari kalau ditumpuk setahun lumayan juga khan sampahnya, Bismillah semoga Engkau mudahkan ya alloh. Aamiin

Tuesday, June 4, 2013

Maafkan Umi…



Anak-anakku
Maafkan umi karena belum menjadi contoh yang baik
Maafkan umi karena belum mampu memberikan bekal akhirat yang memadai
Maafkan umi untuk kurangnya kesabaran umi
Maafkan umi belum mampu menjadi Murrabi yang handal
Tapi percayalah anakku, umi selalu berusaha dan berusaha untuk menjadi yang terbaik semampu dan sekuat umi, semoga masih ada kesempatan untuk membimbing kalian menuju Ketaatan pada-Nya Dzat yang Maha pengasih. Aamiin

Abi, maafkan umi
Belum mampu menjadi istri yang baik
Terimakasih untuk hati dan maaf yang begitu luas yang abi punya…
Bimbinglah istrimu ini menuju yang lebih baik.
Semoga abi selalu Ridho. Aamiin

Ya Alloh Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang Engkau Ridhoi. Aamiin

Cirebon, 25 Rajab 1434 H (in tears… )

Monday, June 3, 2013

Katanya Homeschool kok masih sekolah?


Itu pertanyaan yang bahkan sayapun masih bertanya-tanya kadang-kadang, syauqi si sulung kami memang masih terdaftar di salah satu TK di kota kami, kenapa, alasannya simple saja, karena saya masih berkerja, meskipun selalu mengawali dengan berbicara berjam-jam dengan kepala sekolah dan gurunya, minta perlakuan “istimewa” biarkan saja semaunya, saya tidak ada target apa-apa, sampai dengan “teganya” saya bilang, saya menjadikan sekolah ini adalah “pengasuh sementara” ketika saya tidak bisa mendampingi.
Hasilnya ketika saya jemput anak-anak lain menenteng PR anak saya tidak pernah, kalaupun kadang-kadang ada, tidak pernah ada yang menanyakan hasilnya, ga ada yg pernah menanyakan kalau tiba-tiba syauqi tidak masuk berhari-hari (berarti saya sedang punya pengasuh pengganti yang lebih baik).

Banyak hal yang bertentangan dengan idealisme kami, namun apa daya day care sang adik keberatan dengan usia syauqi, alhasil selama beberapa bulan, aktivitas syauqi adalah sekolah, siangnya ikut saya ke kantor, kadang2 seharian ikut saya ngantor, adiknya di daycare meskipun kadang-kadang mereka berdua ikut ke kantor.

Kami pun punya gambaran ideal bagaimana HS dirumah kami dijalankan, tapi toh kadang-kadang kenyataan tidak seindah gambaran ideal itu, yang harus kita lakukan adalah menyesuaikan, menurunkan standar, dan ikhlas menerima.

Pernah menghadapi lebaran Idul Adha (6 Nov 2011) tanpa asisten pindahan, beres-beres dan harus ngantor bawa anak 2 dengan tugas utama verifikasi dokumen.

Yah saya pernah satu tangan menggendong anak sambil nyususin, sambil verifikasi dokumen, Alhamdulillah terus berusaha untuk tersenyum.

Untuk teman-teman-teman yang punya keluarga didekat tempat tinggal bersyukurlah, untuk teman-teman yang bisa berkolaborasi dengan baik dengan pengasuh bersyukurlah…

Alhamdulillah kami akhirnya bisa menemukan daycare yang islami, yang setidaknya sedikit bisa mewakili apa yang kami inginkan, anak-anak memang tidak bersekolah atau ke daycare setiap hari, saya terus berusaha untuk menjaga kebersamaan kami, tetap berusaha yang terbaik untuk saya, suami dan terutama tentunya untuk anak-anak.
Bismillah, Insya Alloh selesai Tk mas syauqi tidak melanjutkan sekolah lagi, karena sudah masuk ranah sekolah formal, privilege yang sama tidak bisa saya dapatkan lagi.

Jadi bagaimana nanti proses Home School-nya?

Bismillah, Insya Alloh sang Maha mengetahui akan memudahkan, berbekal niat, tekad ingin mengawal proses tumbuh kembang mereka menjadi generasi yang lebih baik, menjadikhan Akhlakul Karimah sebagai landasan perilaku. Berusaha Menghidupkan Al Qur’an dalam tiap sendi kehidupan, dan Rasululloh S.A.W sebagai sebaik-baik anutan.
Insya Alloh kami yakin, untuk menuju kebaikan Alloh SWT yang memudahkan. Aamiin

Sunday, June 2, 2013

Just Journal

Almost a year since the last time I wrote in this blog, ngapain ajah yah (garuk-garuk) pengen berbagi (gunanya blog emang itu yah) kalu diceritain sekarang atau dibaca-baca lagi rasanya lucu, padahal waktu ngalamin aduhai sekali rasanya.


Jumat 9 Oktober 2011

Start pindahan dari Gg usaha,cawang dibantu begitu banyak tetangga, terharu sekali rasanya, mbak wik terpaksa ditinggal dulu karena ada beberapa barang yg belum diambil pemiliknya.
Tragedi pertama terjadi: truk nya nabrak plang, mbi disuruh ganti, Bismillah, Insya Alloh ikhlas yah mbi.
Yang kedua adalah: kami ga menyangka kalo Cirebon jauuuh sekali dari Jakarta (lebay) dan macet, sampai Cirebon sudah malam, dan truk gak bias masuk ke kontrakan kita dan yang ngangkut (truknya) gak mau tau blas, barang-barang kita diturunin dipinggir jalan, Alhamdulillah pak Ipin siap dengan bala bantuan, plus mbahti, De sus, mae, dan abi…. Kita masuk kontrakan yang Alhamdulillah tidak terlalu luas.
Mak, yang ijin pulang sebulan setelah kita pindahan, hiks sedih bgt rasanya. Karena barang kita yang bertumpuk maka bungalow tepat didepan paviliun kita jadi korban, jadi kayak hak milik kita ajah, dari mesin cuci sampai mainan syauqi numpuk disitu, plus nitip barang di paviliun sebelah.


Rabu, 2 Nov 2011

Paviliun besar (yang ini layak disebut rumah) kosong, berhubung ada penghuni pavilion kecil lain yang berminat juga, kita langsung pindahan siang itu juga, ijin yah pak aca…..


Minggu, 5 Nov 2011

Mbak wik plg……. Resmi no asisten


20 April 2012

Akhirnya, rumah dinas abi siap, dan kita bias pindahan, seperti biasa barang yang diperkirakan seuprit, ternyata harus bolak-balik berkali2 dengan pick up dan mobil (hehehehe selalu begitu tiap pindahan) mami yang selalu siap membantu (luv u mom) bawain rombongan lenong as usual, pak lamsudin, supri disopirin om opan…..
Finally rumah yang lebih layak…. Alhamdulillah ya Rabb, meskipun dengan segala konsekuensinya maklum di komplek dinas.
Lebih dari setahun kami tinggal di komplek dinas abi, meskipun sepi luar biasa (jeritan anak-anak ajah kayanya yang ada suaranya) lengkap dengan serba serbi dan pernak-perniknya, tetap bersyukur, tinggal di lingkungan yang hijau, jauh dari macet.

Sunday, May 27, 2012

BELAJAR KEMBALI

Hari ini merasa betapa kurangnya saya sebagai uminya anak-anak betapa saya tidak bisa mengendalikan emosi saya, betapa kurang mumpuninya saya sebagai seorang murabbi untuk anak-anak saya. Setelah kami memutuskan untuk menempuh jalur alternative ubntuk pendidikan anak-anak kami. Inilah saatnya untuk kembali belajar berusaha meningkatkan kapasitas otak, membaca blog teman-teman yang jauh lebih dulu menempuh HE/HS untuk anak-anaknya semakin membuat saya sadar batapa jauh tertinggalnya saya. Insya Allah mulai belajar kembali sedikit-sedikit, mulai sekarang. Semoga Allah memudahkan. Amin